Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya

Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar

Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar

A.      Pengertian motivasi
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan tindakan atau aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern. Menurut Mc Donald (dalam Sadirman, 2004) motivasi adalah perubahan energi di dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Tiga komponen utama yang menjadi ciri utama motivasi adalah perubahan energi, feeling, dan tujuan.

Secara sederhana, definisi motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat memiliki pengertian sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan, menjamin dan memberikan arah kegiatan belajar mengajar, sehingga diharapkan tujuan pembelajaran dan pendidikan dapat tercapai.

Motivasi dapat dibagi menjadi dua:
1.       Motivasi Intrinsik
Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
2.       Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, entahkah karena adanya ajakan, perintah atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan yang demikian peserta didik mau melakukan sesuatu atau belajar.

Bagi peserta didik yang selalu memperhatikan pelajaran dan mampu menerima materi yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru karena di dalam diri peserta didik tersebut sudah ada motivasi intrinsik. Peserta didik yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Biasanya peserta didik seperti ini dapat berkonsentrasi dengan baik dan mampu mengatasi gangguan yang mempengaruhinya.

Berbeda dengan peserta didik yang tidak memiliki motivasi belajar di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Pada masalah ini, tugas guru adalah menemukan cara untuk menumbuhkan atau memunculkan motivasi peserta didik sehaingga ia mau belajar.

B.      Fungsi Motivasi
Menurut Hamalik (2002) ada tiga fungsi motivasi:
1.       Mendorong manusia untuk bertindak, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan langkah penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2.       Menentukan arah perbuatan yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan.
3.       Menyeleksi tindakan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah sekaligus sebagai penggerak perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Guru berperan penting untuk mengusahakan terlaksananya fungsi-fungsi tersebut dengan cara yang tepat dan terutama untuk memenuhi kebutuhan peserta didik.

C.      Strategi Menumbuhkan motivasi
Ada beberapa strategi untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, yaitu:
1.       Menjelaskan tujuan belajar kepada peserta didik
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam melaksanakan kegiatan belajar.
2.       Hadiah atau Penghargaan
Berikan hadiah atau penghargaan bagi peserta didik yang berhasil dalam pembelajaran. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berhasil akan termotivasi untuk bisa mengejar keberhasilannya.
3.       Persaingan/kompetisi
Guru bisa mengadakan persaingan di antara peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar dan berusaha memperbaiki prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4.       Pujian
Sudah sepantasnya peserta didik yang berhasil dengan giat mendapat pujian dan penghargaan. Tentunya pujian yang membangun.
5.       Hukuman
Sanksi atau hukuman dapat diberikan kepada peserta didik yang tidak berhasil atau gagal dengan melakukan kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman atau sanksi yang diberikan harus dapat memberi motivasi agar peserta didik yang beri sanksi mau merubah diri dan berusaha memotivasi dirinya untuk belajar.
6.       Memberikan perhatian maksimal bagi peserta didik yang kurang atau tidak memiliki motivasi belajar.
7.       Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
8.       Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individu maupun kelompok.
9.       Menggunakan metode yang bervariasi.
10.   Menggunakan media yang tepat yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Tiap peserta didik memiliki kemampuan mengindera yang berbeda, baik kemampuan mendengar maupun melihat, demikian juga kemampuan berbicara. Ada siswa yang lebih senang mebaca,ada siswa yang lebih senang mendengar. Ada siswa yang lebih cepat paham dengan membaca, ada juga siswa yang cepat paham dengan mendengar. Dengan variasi penggunaan media, diharapak dari hari ke hari tiap kelemahan mengindera dari peserta didik dapat dikurangi. Untuk menarik perhatian, disetiap pembelajaran guru dapat memulai dengan berbicara terlebih dahulu, menulis di papan tulis, dilanjutkan dengan memberikan contoh konkret/kaitan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Dengan cara demikian, diharapkan dapat memberi stimulus terhadap kemampuan mengindera peserta didik.


<<<back                                               next>>>
Share:

No comments:

Post a Comment

Pengembang

Pengembang

Statistik Pengunjung

Post Populer

ANGGOTA

Ads

Post Terbaru