Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya

Validitas dan reliabilitas alat/instrumen penilaian

Alat penilaian yang dikatakan memiliki kualitas baik apabila memenuhi dua kriteria yaitu ketapatannya atau validitasnya dan keajegan atau reliablitasnya.

a. Validitas
Definis validitas adalah ketepatan alat penilaian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas bertalian dengan ketepatan alat penialaian mengukur konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Ada empat jenis validitas yang sering digunakan yaitu, validitas isi, validitas bangun pengertian, validitas prediksi, dan validitas kesamaan.

1) validitas isi
Validitas isi bertalian dengan kemampuan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Misalnya tes hasil belajar kimia mengungkapkan hasil belajar kimia.

2) validitas bangun pengertian
Validitas bangun atau bangun pengertian berkenaan dengan kemampuan alat penilaian untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Pengertian-pengertian yang terkandung dalam konsep kemampuan, minat, sikap dalam berbagai bidang kajian harus jelas apa yang hendak diukur. Konsep-konsep tersebut masih abstrak, memerlukan penjabaran yang lebih spesifik sehingga mudah diukur. Ini berarti setiap konsep, bangun pengertian akan tampak sehingga mudah dalam menetapkan alat penilaiannya. Untuk variabel tertentu dimungkinkan penggunaan alat penilaian yang beraneka ragam dengan cara mengukur yang berlainan.

3) validitas prediksi
Validitas ini yang diutamakan bukan isi tes, melainkan kriteria, apakah alat penilaian tersebut dapat digunakan untuk meramalkan suatu ciri, perilaku tertentu atau krteria tertentu yang diinginkan. Misalnya alat penilaian motivasi belajar, apakah dapat digunakan untuk memprediksi prestasi belajar yang dicapai. Artinya terdapat hubungan antara prestasi belajar dan motivasi.

4) validitas kesamaan
Validitas kesamaan suatu tes artinya membuat tes yang memiliki persamaan dengan tes sejesnis yang telah ada atau yang telah dibakukan. Kesamaan tes terlingkupnya kemampuan atau kompetensi yang hendak diukur, sasaran atau objek yang diukur serta waktu yang diperlukan. Validitas kesamaan suatu tes adalah melalui indeks korelasi berdasarkan perhitungan korelasi. Apabila menunjukkan indeks korelasi yang cukup tinggi yaitu mendekati angka satu, berarti tes yang disusun meiliki validitas kesamaan.

b. Reliabilitas
Definisi reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat penilaian dalam menilai apa yang dinilai. Artinya kapanpun alat penilaian itu digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.

Tes hasil belajar dikatakan ajeg jika hasil pengukuran saat ini menunjukkan kesamaan hasil pada saat waktu yang berlainan terhadap siswa yang sama. Misalnya seorang siswa diberi tes pada minggu ini, kemudian minggu selanjutnya diberi tes yang sama, maka hasil yang didapat relatif sama jika tesnya ajeg.

Indeks reliabilitas alat penilaian dapat dicari dengan mengkorelasikan skor-skor yang diperoleh dari hasil penilaian yang berulang-ulang pada waktu yang berbeda atau dengan kelompok pertanyaan yang setara/sepadan. Prosedur ini dilakukan dengan melakukan tes dua kali kepada subjek yang sama pada waktu yang berbeda. Cara kedua adalah dengan membagi tes menjadi dua bagian yang sama atau setaraf untuk melihat keajegan tes tersebut. Cara pertama dikenal reliabilitas dengan tes ulang, cara kedua dikenal dengan reliabilitas tes pecahan sebanding atau setara.

1) reliabilitas tes ulang
Tes ulang adalah penggunaan alat penilaian terhadap subjek yang sama, dilakukan dua kali dalam waktu yang berlainan. Misalnya tes hasil belajar kimia diperiksa minggu ini, kemudian minggu depan diberikan lagi tes ulang. Hasil penilaian pertama dikorelasikan dengan hasil penilaian kedua untuk memperoleh koefesien korelasi (r). Koefesien korelasi ini disebut koefesien korelasi tes ulang yang hasilnya akan berkisar antara -1 sampai +1. Koefesien korelasi yang mendekati angka 1 merupakan indeks reliabilitas tinggi. Artinya hasil pengukuran yang relatif sama dengan hasil pengukuran yang kedua.
Jarak atau waktu antara tes pertama dengan tes kedua sebaiknya jangan terlalu dekat dan jangan terlalu lama.

2) Reliabilitas pecahan setara
Reliabilitas pecahan setara tidak dilakukan dengan pengulangan kepada subjek yang sama, tetapi menggunakan hasil dari bentuk tes yang sebanding atau setara yang diberikan kepada subjek yang sama pada waktu yang sama pula. Dengan demikian, diperlukan dua alat tes yang disusun agar memiliki derajat kesamaan atau kesetaraan, baik dari segi isi, tingkat kesukaran, kemampuan atau kompetensi yang diukur, jumlah butir soal, bentuk pertanyaan dan segi teknisnya.

3) Reliabilitas belah dua
Reliabilitas belah dua mirip dengan reliabilitas pecahan setara, terutama dalam pelaksanaannya. Dalam prosedur ini tes diberikan kapada kelompok subjek cukup satu kali. Butir-butir soal dibagi menjadi dua bagian yang sebanding , biasanya dengan membedakan soal nomor genap dengan soal nomor ganjil. Setiap bagian soal diperiksa hasilnya, kemudian skor dari kedua bagian tersebut dikorekasikan untuk memperoleh koefesien korelasinya. Mengingat korelasi tersebut hanya berlaku separuh, tidak untuk seluruh pertanyaan, maka koefesien korelasi yang diperolehnya tidak untuk seluruh soal, tetapi hanya untuk separuhnya. Oleh sebab itu, koefesien korelasi belah dua perlu diubah ke dalam koefesien korelasi untuk seluruh soal dengan menggunakan rumus prediksi Sepearmen Brown:

rxx = koefesien reliabilitas keseluruhan


4) Kesamaan rasional
Kesamaan rasional merupakan salah satu cara atau prosedur menghitung reliabilitas tanpa melakukan korelasi dari dua pengukuran atau pecahan setara dan belah dua. Prosedur ini dilakukan dengan cara menghubungkan setiap butir soal dalam satu tes dengan butir-butir lainnya dalam tes itu sendiri secara keseluruhan. Salah satu cara yang sering digunakan adalah menggunakan rumus Kuder-Richardson atau KR-21.



rxx = koefesien reliabilitas keseluruhan
K = jumlah butir soal dalam tes
σx2 = variasi skor


Share:

No comments:

Post a Comment

Pengembang

Pengembang

Statistik Pengunjung

Post Populer

ANGGOTA

Ads

Post Terbaru