Sejarah kimia dapat diperkirakan dimulai sejak para filsuf membedakan antara kimia dengan alkimia. Pada awalnya dimulai oleh Robert Boyle melalui karyanya dalam tulisannya yang berjudul The Sceptical Chymist (1661). Dengan demikian, Boyle dikenal sebagai Bapak Kimia. Baik alkimia maupun kimia keduanya mempelajari sifat materi dan perubahan-perubahannya tetapi yang membedakan alkimiawan dengan kimiawan adalah bahwa kimiawan menerapkan metode ilmiah. Metode ilmiah menekankan pada fakta dan bukti-bukti empiris yang didasarkan pada hasil pengukuran dan eksperimental. Sejarah kimia bertalian dengan sejarah termodinamika, terutama melalui karya Willard Gibbs.
Sejarah kimia yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan kimia modern adalah penemuan tabel periodik unsur oleh Dmitri Mendeleev. Tentu saja sejarah kimia modern telah didahului oleh perkembangan teori atom. Oleh karena itu, mahasiswa perlu mempelajari terlebih dahulu tentang lahirnya teori atom sebelum selanjutnya mempelajari kimia lebih jauh.
Kimia modern berdasarkan atas teori atom. Untuk memahami teori atom, pertama kita harus mempelajari hukum-hukum dasar kimia (fundamental) mencakup hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum perbandingan berganda. Hukum-hukum ini adalah dasar teori atom dan pada saat yang sama merepresentasikan kesimpulan yang ditarik dari teori atom.
Namun, teori atom sendiri tidaklah lengkap. Kimia dapat menjadi sistem yang konsisten sejak teori atom dikombinasikan dengan konsep molekul. Di masa lalu, keberadaan atom hanyalah hipotesis. Pada awal abad ke-20 teori atom akhirnya terbukti. Juga menjadi jelas bahwa atom terdiri atas partikel-partikel yang lebih kecil. Teori atom saat ini secara pelahan berkembang sejalan dengan perkembangan ini dan menjadi kerangka dunia material.
No comments:
Post a Comment