Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia
Metodologi Penelitian: Pendidikan Kimia Sebagai Suatu Bidang Ilmu
Metodologi Penelitian: Pendidikan Kimia Sebagai Suatu Bidang Ilmu
v Kimia adalah rumpun ilmu yang mempelajari tentang materi dan
perubahannya (Chang, 2007)
v Pendidikan kimia dapat dimasukkan dalam klasifikasi bidang ilmu
kimia dan pendidikan.
v Bila masuk
ilmu pendidikan, tergolong ilmu bidang
studi, yaitu bidang studi pendidikan
kimia, seperti halnya pendidikan
kimia, pendidikan matematika, dsb.
v Pendidikan
kimia merupakan bidang ilmu interdisiplin antara Kimia dengan Ilmu Pendidikan.
v Ilmu Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari
proses pembentukan kepribadian manusia yang dirancang secara sadar dan
sistematis dalam proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik, baik di
dalam maupun di luar sekolah (Anna Poedjiadi, 2007: 744).
v Pendidikan kimia pada hakikatnya merupakan
penerapan teori pendidikan dalam konteks kimia untuk tujuan pembelajaran.
Gambar 1. Ilmu Pendidikan Kimia
Komponen objek studi (aspek ontologis) pendidikan kimia
a. Kurikulum kimia, yang meliputi:
Ø teori tentang
pengembangan kurikulum kimia,
Ø organisasi
kurikulum kimia,
Ø isi atau materi
kurikulum kimia, dan
Ø model-model
pengembangan kurikulum kimia.
b. Peserta didik dan
perbuatan belajar kimia, yang meliputi:
Ø teori
tentang karakteristik peserta didik,
Ø jenis-jenis
dan cara belajar kimia,
Ø hirarkhi
proses belajar kimia, dan
Ø kondisi-kondisi
belajar kimia.
c. Pendidik dan
perbuatan mendidik/mengajar kimia, yang meliputi:
Ø teori
tentang karakteristik pendidik/pengajar kimia,
Ø karakteristik
perbuatan mendidik/mengajar kimia,
Ø model-model
mendidik/mengajar kimia,
Ø metode dan
teknik mendidik /mengajar kimia, dan
Ø sistem pengelolaan kelas.
d. Lingkungan Pendidikan kimia,
yang meliputi:
Ø teori
tentang pranata pendidikan kimia,
Ø perencanaan
dan pengelolaan pendidikan kimia,
Ø bimbingan
dan penyuluhan atau bimbingan karir, dan
Ø sarana
atau media pendidikan kimia.
e. Penilaian hasil
belajar kimia, yang meliputi:
Ø teori
tentang model-model penilaian hasil
belajar kimia,
Ø teknik
penilaian hasil belajar kimia, dan
Ø instrumen
penilaian hasil belajar kimia.
Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia: Tujuan Penelitian Pendidikan Kimia
Ø Penelitian
pendidikan kimia adalah aspek epistemologi ilmu pendidikan kimia
Ø Penelitian
pendidikan kimia merupakan
suatu rangkaian kegiatan untuk
memahami dan memecahkan masalah di bidang pendidikan kimia secara ilmiah,
sistematis, dan logis.
Ø Secara ilmiah
artinya berdasarkan fakta atau data empiris, sistematis artinya menurut pola
tertentu, dan logis artinya berdasarkan penalaran (reasoning).
Ø Penelitian
pendidikan kimia juga bertujuan untuk memperoleh pengetahuan baru di bidang
pendidikan kimia
Ø Creswell
(2002) memberi definisi penelitian pendidikan secara lengkap dan rinci, sesuai
dengan tahap pelaksanaan penelitian pendidikan.
Research
Defined:
“Research
is a cyclical process of steps that typically begins with identifying the
problem or issue of the study. It then
consists of reviewing the literature, specifying a purpose for the study, and
forming an interpretation of the information.
This process culminates in a report disseminated to the audience that is
evaluated and used in the educational community.” (p. 18-19)
Objek studi ilmu pendidikan kimia juga merupakan objek penelitian
pendidikan kimia, dan berupa masalah makro atau mikro
Masalah makro pendidikan kimia,
yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan:
1. kuantitas pendidikan,
2.kualitas pendidikan,
3.relevansi pendidikan, dan
4.efisiensi serta efektivitas pendidikan;
Masalah mikro
pendidikan kimia (gambar 2), yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan:
1.kurikulum kimia,
2.peserta didik dan perbuatan belajar kimia,
3.pendidik/pengajar dan mendidik/mengajar kimia,
4.lingkungan pendidikan kimia, dan
5.penilaian hasil belajar kimia.
Objek penelitian pendidikan kimia juga dapat ditentukan dengan memandang
pendidikan sebagai suatu sistem atau suatu bentuk komunikasi (gambar 3. dan
Gambar 4)
Penelitian dilakukan terhadap komponen-komponennya.
Ø Salah satu
langkah penting pada penelitian adalah pengumpulan data.
Ø Data adalah
rekaman dari fakta, data empiris adalah data yang diperoleh dari lapangan.
Ø Data dibagi
menjadi data kualitatif (tekstual) dan data kantitatif (numerik); data numerik
dibagi menjadi data diskrit (nominal) dan kontinu (ordinal, interval, dan
rasio).
Ø Fakta direkam
dengan teknik dan instrumen pengmpulan data tertentu.
Ø Teknik pengumpulan
data yang banyak dipakai:
1.Teknik observasi,
instrumennya pedoman pengamatan, daftar cek,
skala lajuan;
2.Teknik wawancara, instrumennya adalah pedoman wawancara
3.Teknik angket, intrumennya adalah lembar angket, skala sikap;
4.Teknik pengukuran kependidikan, instrumennya berbentuk soal objektif
atau uraian.
Salah satu pola penelitian pendidikan kimia (Gambar 5) , terdiri atas
sepuluh langkah (Sutrisno Hadi, 1983), yaitu:
1. masalah, 2.
kaji pustaka,
3. hipotesis, 4.
variabel,
5. instrumen, 6. rancangan,
7. sampel, 8. data,
9. hasil, dan 10. laporan.
Kesepuluh langkah tersebut dapat dibagi menjadi tiga kegiatan:
1. penyusunan rancangan (proposal) penelitian
atau proposal penelitian
2. pelaksanaan penelitian, dan
3. penulisan laporan penelitian.
Ø Cara berpikir
logis atau penalaran (reasoning) dipergunakan untuk menafsirkan hasil
penelitian menjadi kesimpulan penelitian.
Ø Hasil penelitian
bersifat kuantitatif, sedangkan kesimpulan penelitian bersifat kualitatif.
Ø Untuk mengubah
hasil penelitian menjadi kesimpulan penelitian, dipergunakan kriteria-kriteria
tertentu yang sangat memerlukan penalaran (reasoning).
Ø Creswell (2002)
memberikan pola penelitian yang berbeda (gambar 6.)
Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia: Jenis Penelitian Pendidikan kimia
Penelitian
pendidikan kimia dapat dibagi atas dasar tujuan umum, kegunaan, atau metodenya.
Atas dasar tujuan umum:
1.
Penelitian eksploratif:
penelitian yang bertujuan untuk menemukan problematik-problematik atau
permasalahan-permasalahan baru dalam pendidikan kimia.
2. Penelitian
pengembangan:
adalah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan atau
teori pendidikan yang sudah ada, atau menghasilkan suatu produk
3. Penelitian
verivikatif:
adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran suatu
pengetahuan atau suatu teori dalam bidang pendidikan.
Atas dasar kegunaan:
1.Penelitian dasar, bertujuan menemukan pengetahuan, generalisasi, maupun
teori baru.
2.Penelitian terapan, bertujuan memperbaiki suatu proses dgn menerapkan teori
yang ada.
3.Penelitian tindakan, bertujuan mencari suatu dasar pengetahuan praktis
dalam rangka memperbaiki keadaan atau situasi yang sedang berjalan .
4.Penelitian evaluasi, bertujuan melakukan penilaian terhadap pelaksanaan
suatu kegiatan yang sedang dilakukan dalam rangka mencari umpan balik yang akan
dijadikan dasar untuk memperbaiki suatu sistem.
5.Penelitian asesmen, bertujuan menentukan perubahan atau perbaikan
perilaku individu setelah menjalani suatu perlakuan tertentu selama
jangka waktu tertentu dan menurut suatu program tertentu.
Atas dasar metode:
1.Penelitian sejarah, bertujuan meninjau suatu masalah dari perspektif
sejarah, berdasarkan peninggalan atau dokumen sejaran yang ada.
2.Penelitian deskriptif, bertujuan mendeskripsikan permasalahan yang
sedang dihadapi pada situasi sekarang. Jenis penelitian ini dibagi menjadi
penelitian survai, studi kasus, studi perbandingan, studi korelasi, studi prediksi,
studi pertumbuhan, dan studi kecenderungan.
3.Penelitian eksperimen, bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu
perlakuan terhadap subjek penelitian.
Gay (1981) membagi penelitian atas dasar tujuan dan metode.
Atas dasar tujuan :
a. Penelitian dasar lawan terapan
b. Penelitian evaluasi;
c. Penelitian dan pengembangan
d. Penelitan tindakan
Atas dasar metode:
a. Penelitian sejarah;
b. Penelitian Desktiptif
c. Penelitian Korelasional
d. Penelitian Komparatif kausal dan Penelitian Eksperimen
Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia: Manfaat Penelitian
(Teoretik dan Praktis)
1.Untuk
pengembangan ilmu pendidikan kimia.
Hasil-hasil penelitian pendidikan kimia membe-rikan sumbangan
besar bagi kemajuan ilmu pendidikan kimia itu sendiri.
2. Memberikan
gambaran menyeluruh keadaan pendidikan kimia di sekolah, baik tentang kemajuan
yang diperoleh, keadaan sarana-prasaran, keadaan gurunya, dsb.
3.Dapat dipakai untuk mengetahui kekurangan atau kegagalan dalam pendidikan kimia, sehingga dapat
dilakukan perbaikan komponen yang diperlukan.
4.Dapat dipakai untuk mengambil kebijakan tertentu di bidang pendidikan kimia.
Daftar Putaka
v Gay, L. R. (1981
). Edcational Research. Sydney: charles E. Merril Publishing C.
v Borg, W. R. And
M. D. Gall. (1983). Educational , An Introduction. New York: Longman
Inc.
v Creswell.
(2002). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating
Quantitative and Qualitative Approches.
Referensi
v Anas Sudjono.
(1994). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
v Mohamad Ali.
(1987). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Penerbit Angkasa.
v Sukardi. (2007). Metodologi Penelitian
Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
v Simatupang, L.
R. (1990). Asas-asas Penelitian Behevioral. Yogyakarta: UGM Press.
v Sutrisno Hadi.
(1988). Metodologi Research, Jilid 1, 2, dan 3. Yogyakarta: AndiOffset
v _----------------.
(1988). Statistik, Jilid 1, 2, dan 3. Yogyakarta: Andi Offset
v Zainal Arifin. (1993). Penelitian dan Statistik Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara