PENGETAHUAN
FAKTUAL
Pengetahuan
Faktual meliputi elemen-elemen dasar yang digunakan oleh para pakar dalam
menjelaskan, memahami, dan secara sistematis menata disiplin ilmunya.
Elemen-elemen ini biasanya digunakan oleh orang-orang yang bergulat dalam suatu
disiplin ilmu, dan tidak atau hanya sedikit berubah ketika digunakan dalam
bidang lain. Pengetahuan Faktual berisikan elemen-elemen dasar yang harus
diketahui siswa jika mereka akan mempelajari suatu disiplin ilmu atau
menyelesaikan masalah dalam disiplin iimu tersebut. Elemen-elemen ini lazimnya
berupa simbol-simbol yang diasosiasikan dengan makna-makna konkret atau
“Senarai simbol” yang mengandung informasi penting. Pengetahuan faktual
kebanyakan berada pada tingkat abstraksi yang relatif rendah.
Oleh
karena terdapat banyak sekali elemen dasar, siswa hampir mustahil mampu
mempelajari semua elemen yang relevan dengan sebuah mata pelajaran. Pengetahuan
dalam ilmu-ilmu sosial, alam dan humaniora terus berkembang, sehingga para ahli
di bidang-bidang itu pun menemui kesulitan untuk menguasai semua elemen baru.
Maka dari itu, memilih elemen-elemen yang perlu dipelajari siswa menjadi sebuah
keniscayaan. Dalam klasifikasi, pengetahuan faktual dibedakan dari pengetahuan
konseptual berdasarkan spesifikasinya; pengetahuan faktual dapat disendirikan
sebagai elemen atau bit informasi yang dipercaya tetap bermakna. Dua subjenis
pengetahuan faktual adalah pengetahuan tentang terminologi (Aa) dan pengetahuan
tentang detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik (Ab).
1.
Pengetahuan tentang Terminologi
Pengetahuan
tentang terminologi melingkupi pengetahuan tentang label dan simbol verbal dan
nonverbal (misalnya kata, angka, tanda, gambar). Setiap materi kajian mempunyai
banyak label dan simbol, baik verbal ataupun nonverbal, yang merujuk pada
makna-makna tertentu. Label dan simbol ini merupakan bahasa dasar dalam suatu
disiplin ilmu - semacam stenografi yang digunakan oleh para pakar untuk
mengungkapkan apa yang mereka ketahui. Sewaktu berusaha menjelaskan fenomena
dalam disiplin ilmu mereka kepada orang lain, para pakar perlu menggunakan
label dan simbol khusus yang telah mereka rancang. Sering kali, mereka tidak mungkin
membicarakan masalah-masalah dalam disiplin ilmu mereka tanpa menggunakan
istilah-istilah pokok. Bahkan, mereka tak mungkin memikirkan banyak fenomena,
bila tidak memakai label-label dan simbol-simbol tersebut.
Siswa
baru mesti mengetahui label-label dan simbol-simbol ini dan mempelajari
makna-makna yang melekat pada label dan simbol tersebut dan diterima oleh banyak
orang. Lantaran para pakar harus mengomunikasikan label dan simbol itu, orang-orang
yang mempelajari suatu disiplin ilmu mesti mengetahui label dan simbol serta maknanya
jika mereka hendak memahami atau memikirkan fenomena dalam ilmu tersebut.
Label dan simbol
ini sangat spesifik dan berguna, sehingga para ahli berharap siswa mengetahui
lebih daripada apa yang siswa ingin atau dapat ketahui. Penggunaan label dan
simbol pun harus sangat cermat. Hanya dengan label dan simbol ini, para ahli dapat
dengan mudah mengungkapkan ide-ide mereka, dan mereka mengalami kesulitan bila
menggunakan istilah-istilah "populer" atau "bahasa awam" yang
lebih familiar bagi masyarakat pada umumnya.
Contol-contoh pengetahuan
tentang terminologi adalah sebagai berikut:
·
Pengetahuan tentang alfabet, pengetahuan
tentang istilah-istilah tertentu (misalnya, label untuk nama-nama unsur, nama-nama
partikel sub-atom)
·
Pengetahuan tentang kosakata dalam seni rupa
·
Pengetahuan tentang istilah-istilah
pokok akuntansi
·
Pengetahuan tentang simbol-simbol pokok pada
peta dan kartu
·
Pengetahuan tentang simbol-simbol yang digunakan
untuk menggambarkan pengucapan kata yang tepat.
2. Pengetahuan
Tentang Detail-detail dan Elemen-elemen yang Spesifik
Pengetahuan
tentang detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik merupakan pengetahuan tentang
peristiwa, lokasi, orang, tanggal, sumber inforrnasi, dan semacamnya. Pengetahuan
ini meliputi semua informasi, yang mendetail dan spesifik, seperti tanggal
terjadinya sebuah peristiwa atau ukuran suatu fenomena. Fakta-fakta yang spesifik
adalah fakta-fakta yang dapat disendirikan sebagai elemen-elemen yang terpisah
dan berdiri sendiri; ini berkebalikan
dengan fakta-fakta
yang hanya dapat dikenali dalam konteks yang lebih luas.
Setiap bidang
kajian mengandung peristiwa, lokasi, orang, tanggal, dan detail-detail lain yang
para ahli ketahui dan percayai merepresentasikan pengetahuan penting tentang bidang
itu. Fakta-fakta yang spesifik ini merupakan informasi dasar yang para ahli gunakan
untuk mendeskripsikan bidang mereka dan mengkaji masalah-masalah atau topik-topik
tertentu dalam bidang mereka. Fakta-fakta ini dapat dibedakan dari terminologi.
Terminologi jamaknya merepresentasikan konvensi atau kesepakatan dalam suatu bidang
(yakni bahasa bersama), sedangkan fakta merepresentasikan temuan-ternuan yang
diperoleh bukan berdasarkan kesepakatan dan tidak dimaksudkan sebagai alat untuk
berkomunikasi. Subjenis Ab ini juga mencakup pengetahuan perihal buku, tulisan,
dan sumber-sumber informasi lain tentang topik dan masalah tertentu. Alhasil, pengetahuan
tentang fakta yang spesifik dan pengetahuan tentang sumber-sumber faktanya diklasifikasikan
dalam subjenis ini.
Fakta-fakta yang
berlimpah ruah memaksa para pendidik (yakni ahli kurikulum, penulis buku teks, guru)
memilih mana fakta primer dan mana fakta sekunder atau mana fakta yang penting
di mata para ahli. Pendidik juga harus mempertimbangkan tingkat presisi dalam membedakan
fakta-fakta. Mereka kerap kali mengharapkan siswa-siswa mereka sekadar mengetahui
ukuran kasar suatu fenomena, bukan ukuran persisnya, atau hanya mengetahui
kisaran waktunya, bukan tanggal atau hari terjadinya suatu peristiwa. Pendidik merasa
cukup sulit untuk menentukan apakah banyak fakta yang harus dipelajari siswa ini
merupakan bagian dari satu unit atau mata pengajaran, atau malah fakta-fakta
tersebut akan dipelajari jika siswa benar-benar mernerlukannya.
Contoh pengetahuan
tentang detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik adalah sebagai berikut:
·
Pengetahuan tentang fakta-fakta pokok
perihal kebudayaan dan masyarakat tertentu.
·
Pengetahuan tentang fakta-fakta praktis yang
penting menyangkut kesehatan, kewarganegaraan, dan urusan-urusan manusia lain.
·
Pengetahuan tentang nama orang, tempat,
dan peristiwa yang signifikan di koran.
·
Pengetahuan tentang produk utama dan produk
ekspor negara-negara tertentu.
·
Pengetahuan tentang sumber-sumber informasi
yang; tepercaya tentang pembelian yang tepat.
Sumber: Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R. (2001), Addison Wesly Longman Inc. "A Taxonomy for learning, teaching, and assesing."
No comments:
Post a Comment