Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya

Penilaian Autentik: Portofolio

Penilaian autentik paling terkenal adalah portofolio. Sebagai bagian intrinsik dari prestasi harian kelas yang dilakukan terus menerus, portofolio timbul dari konteks kehidupan sehari-hari. Saat melakukan berbagai jenis tugas para siswa menilai dan mengumpulkan tugas dan selama itu mereka melihat diri mereka sebagai seorang yang kreatif dan memiliki kemampuan.  Siswa memperoleh kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab dengan mengunpulkan dan menilai pekerjaan mereka sendiri.

Sama seperti jenis penilaian autentik yang lain, tujuan penilaian harus jelas. Dalam portofolio siswa mengevaluasi pekerjaan mereka dengan mengacu pada tujuan yang sudah ditetapkan, menilai kemajuan, dan menetapkan target-target pribadi. Selama pembuatan portofolio, siswa tidak hanya menunjukkan materi tersebut yang telah mereka pelajari, tetapi juga materi apa yang mereka senangi, bagaimana pendapat mereka, dan bagaimana menilai kemampuan mereka. Portofolio sama uniknya dengan siswa yang membuatnya. Karena portofolio memberi siswa pilihan, membiarkan mereka menggunakan gaya belajar mereka sendiri, dan memberikan kesempatan untuk maju, portofolio mendorong dan dan memotivasi semangat belajar.

Umumnya portofolio dinilai oleh guru bersama-sama pihak lain di sekolah atau masyarakat luas. Para orang tua memperoleh wawasan dengan menggunakan pedoman penilaian untuk mengevaluasi portofolio yang telah dibuatoleh siswa.

Baik pilihan siswa maupun sifat proyek mempengaruhi karakter unik atau ciri khas portofolio sebagai bentuk penilaian autentik. Misalnya, seorang siswa SMA mungkin memilih untuk mengungkapkan tujuan akademik dan tujuan yang berhubungan dengan karier yang didapatnya selama dirinya menjabat sebagai bendahara kelas atau bendahara organisasi atau bendahara kegiatan atau bendahara sekolah dengan cara mencantumkan pada portofolionya contoh-contoh tugas yang menjadikan kemampuannya dalam pelajaran matematika semakin tajam. Siswa bisa menjelaskan dalam buku catatannya pengalaman-pengalaman yang menjadikan keterampilan interpersonalnya semakin meroket. Siswa tersebut bisa melampirkan sebuah tulisan mengenai bank sebagai kegiatan sistematis atau menyertakan sebuah makalah penelitian yang mendiskusikan tentang cara kerja perusahaan perbankan. Dengan cara itu, portofolio mengaitkan pembelajaran dengan apa yang dilakukan orang dalam dunia nyata dan akibatnya menumbuhkan prestasi akademik yang tinggi.
Share:

No comments:

Post a Comment

Pengembang

Pengembang

Statistik Pengunjung

Post Populer

ANGGOTA

Ads

Post Terbaru