Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya

Peta Materi Pembelajaran Kimia di SMA/MA Kurikulum 2013

Peta Materi Pembelajaran Kimia di SMA/MA


Kerja Ilmiah, dan Keselamatan dan Keamanan Kimia
(terintegrasi pada seluruh materi pembelajaran)
Kelas X
Kelas XI
Kelas XII
·      Metode ilmiah, hakikat ilmu Kimia, keselamat­an dan keamanan kimia di laboratori­um, serta peran kimia dalam kehidupan
·      Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur
·      Ikatan Kimia, Bentuk Molekul, dan Interaksi Antar Molekul
·      Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit
·      Konsep Reaksi Reduksi Oksidasi dan Tatanama Senyawa
·      Hukum-hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri

·      Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi
·      Termokimia
·      Laju Reaksi dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
·      Kesetimbangan kimia dan Pergeseran Kesetimbangan
·      Asam dan Basa
·      Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam
·      Larutan Penyangga
·      Titrasi Asam Basa
·      Kesetimbangan Kelarutan
·      Sistem Koloid
·     Sifat Koligatif Larutan
·     Reaksi Redoks dan Elektrokimia
·     Kimia Unsur (Kelimpahan Unsur di Alam, Sifat Fisik dan Sifat Kimia Unsur serta Pembuat­an unsur dan senyawa)
·     Senyawa Karbon (Struktur, Tata Nama, Sifat, Identifikasi dan Kegunaan Senyawa)
·     Makromolekul (Struktur, Tatanama, Sifat, Penggunaan dan  Penggolongan Polimer, Karbohidrat, Protein, Lemak)

Share:

Ruang Lingkup Materi Ilmu Pengetahuan Alam Kurikulum 2013

Ruang Lingkup Materi Ilmu Pengetahuan Alam
Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi Ilmu Pengetahuan Alam pada Jenjang
SD/MI I-III



SD/MI IV-VI
SMP/MTs
SMA/MA
Kerja Ilmiah dan Kesela-matan Kerja
Mengajukan pertanyaan, memprediksi , melakukan pengamatan, mengumpul-kan data, menarik kesimpulan, dan mengomuni-kasikan hasil percobaan

Mengajukan pertanyaan, memprediksi, melakukan percobaan, mengumpulkan dan mengolah data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil percobaan

Merumuskan masalah, memprediksi, melakukan percobaan, mengumpul-kan data secara akurat,  mengolah data secara sistematis, menarik kesimpulan, mengomunikasikan hasil percobaan secara lisan maupun tertulis

Merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, menentukan variabel, merancang dan melakukan percobaan, mengumpulkan dan mengolah data secara sistematis, menarik kesimpulan, serta mengomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
Makh-luk Hidup dan Sistem Kehidupan
Bagian tubuh manusia dan perawatan-nya
Makhluk hidup di sekitarnya (ciri, bagian, cara peme-liharaan)
Gejala alam, lingkungan, tumbuhan, hewan, dan manusia secara makro
Gejala alam, lingkungan dan perubahan-nya, tumbuhan, hewan, dan manusia secara mikro
Obyek biologi Meliputi 5 Kingdom
Tingkat Organisasi Kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer)
Ragam persoalan biologi (keaneka-ragaman makhluk hdup, makhluk hidup dan lingkungan, struktur dadn fungsi, regulasi, genetika, evolusi, dan bioteknologi)
Energi dan Perubahannya
Sumber dan Bentuk Energi
Gaya dan Gerak
Sumber Energi
Bunyi
Cahaya
Sumber Daya Alam
Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor
Rangkaian Listrik Sederhana dan Sifat Magnet
Gerak dan Gaya
Usaha (kerja) dan Pesawat Sederhana
Tekanan
Gelombang dan Optik
Kelistrikan dan Kemagnetan
Teknologi ramah lingkungan

Mekanika
Termodiamika
Gelombang dan Optik
Listrik Statis dan Dinamik
Arus Bolak-balik
Fisika Modern
Teknologi Digital
Materi dan Perubahan-nya
Ciri benda
Wujud benda

Perubahan Wujud
Penggolongan Materi
Penggolongan dan Perubahan materi
Zat Aditif dan Adiktif
Partikel Materi

Komposisi, Struktur, dan Sifat (Rumus Kimia, Struktur Atom, Ikatan Kimia, dan Tabel Periodik Unsur)
Transformasi (Rekasi Kimia, Persamaan Kimia, Hukum-hukum Dasar Kimia, Stoikiometri, Asam, Basa, dan Larutan)
Dinamika (Laju Reaksi, Kesetimbangan Kimia, Sifat Koligatif)
Energitika (Termokimia, Elektrokimia)
Terapan Kimia/Isu Kimia (Senyawa Karbon, Senyawa Anorganik)
Bumi dan Anta- riksa
Siang dan Malam
Perubahan Cuaca dan Musim

Tata Surya
Bumi, Bulan, dan Matahari
Lapisan Bumi
Tata Surya

Gerak Planet dalam Tata Surya
Sains, Lingku-ngan, Teknolo-gi, dan Masya-rakat
Dampak Perubahan Musim terhadap Kegiatan Sehari-hari
Lingkungan dan Kesehatan
Perawatan Tumbuhan
Sumber Daya Alam
Pemanasan Global
Teknologi Ramah Lingkungan
Tanah
Pemanasan Global dan Dampaknya bagi Kehidupan dan Lingkungan
Energi Alternatif

Share:

Bagaimana melakukan analisis materi ajar?

Analisis materi ajar semestinya dilakukan melalui suatu proses penelitian. Analisis materi ajar kimia SMA dapat dilakukan oleh mahasiswa program studi pendidikan kimia, guru kimia SMA ataupun dosen ilmu pendidikan kimia. Tentu dilakukan melalui tahap-tahap penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah umumnya meliputi :
1. Seleksi Topik atau masalah penelitian
2. Tinjauan Pustaka
3. Menyusun kerangka teoritik.
4. Membuat hipotesis
5. Sampling
6. Pengukuran
7. Validitas dan Reliabilitas
8. Menyusun Kuesioner
9.Analisis Statistik

Tahap paling penting dalam penelitian analisis materi ajar adalah tahap tinjauan pustaka. Tinjuan pustaka merupakan landasan ilmiah dalam penelitian tersebut. Landasan ilmiah dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
1. landasan teori untuk membuat hipotesis atau jawaban sementara secara ilmiah
2. landasan metodologi untuk membuktikan jawaban teoritik
3. landasan kecendiakawanan untuk menginterpretasikan hasil-hasil penelitian.


Analisis materi ajar bukanlah pekerjaaan yang mudah. Harus melalui suatu proses atau pengalaman. Baik pengalaman penelitian ataupun pengalaman mengajar. Berikut beberapa contoh penelitian analisis materi ajar kimia:
1. ANALISIS MATERI AJAR DAN PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA NEGERI 17 MEDAN
2. ANALISIS MATERI AJAR KIMIA DAN PEMBELAJARANNYA KELAS VII DI SEKOLAH SMP YPN ETIS LANDIA
3. analisis materi ajar dan pembelajaran kimia pada siswa kelas x sma negeri 12 banda aceh tahun ajaran 2010/2011
4. ANALIS BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SMA/MA DI KABUPATENKARANGANYAR PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALIKELARUTAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

Analisis Materi Ajar harus mengacu pada kurikulum yang diberlakukan oleh pemerintah. Kurikulum yang berlaku sekarang adalah kurikulum 2013. Oleh karena itu, materi ajar kimia mesti sesuai dengan maksud kurikulum 2013 diadakan. Silabus pelajaran kimia kurikulum 2013 download disini.


Share:

Seminar Nasional Pendidikan Sains 2017


Seminar Nasional
Program Studi Pendidikan Kimia
Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Palangka Raya
2017

Tema: 
"Peran Sains dan Pendidikan Sains Dalam Mengembangkan Potensi Sumber Daya Lokal"

Pembicara:
1. Dr. Sutarno, M.Si (UGM)
2. Prof. Dr. Suandi Sidauruk, M.Pd

Waktu:
Jumat, 10 Oktober 2017
Jam 08.00 - selesai

Tempat:
Aula Palangka Universitas Palangka Raya
Jl. H. Timang Kampus UPR

Kontribusi Peserta:
1. Umum Rp. 100.000
2. Mahasiswa S1 Rp. 50.000
3. Pemakalah Rp. 200.000

No. Rekening Panitia:
4543 0102 2637 530
BRI Cabang Palangka Raya
an. Maya Erliza Anggraeni

Fasilitas:
1. Sertifikat Seminar Nasional
2. Seminar Kit
3. Konsumsi
4. Prosiding (pemakalah)
5. Jurnal (artikel terpilih)

Contact Person:
1. Maya Erliza Anggraeni 
HP/WA : 0852 4926 3224
2. Agtri
HP/WA : 0852 4923 9169 


Abstrak dan FullPaper :

  • Kajian dan Hasil Penelitian Ilmu Sains (Kimia, Biologi, Fisika)
  • Pengembangan dan Penerapan Media, Instrumen dan Model Pembelajaran Sains (Kimia, Biologi, Fisika)

dikirim ke e-mail:
semnas_sains2017@chem.upr.ac.id

Unduh:
1. Formulir Pendaftaran
2. Template Abstrak dan FullPaper
Setelah dikirim konfirmasi ke contact person melalui HP/WA/e-mail disertakan bukti transfer Bank/ATM
Share:

Analisis Materi Ajar merupakan suatu keharusan

Analisis Materi Ajar merupakan suatu keharusan bagi seorang pengajar. Tidak boleh seorang pengajar memberikan materi ajar secara sembarangan kepada peserta didiknya. Pertimbangkan ilustrasi berikut, mungkin akan membantu, jika seorang pasien pergi ke dokter lalu dokter bertanya tentang keluhan pasien, maka berdasarkan data yang diperoleh tersebut dokter akan memeriksa si pasien, kemudian dokter akan menganalisis dan mendiagnosis sakit yang diderita si pasien. Dokter akan memberi resep obat dan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pasien. Dokter sebagai seorang profesional dibidangnya tidak boleh sembarangan dalam memberikan obat kepada si pasien. Nah, demikian pula seorang pengajar sebagai seorang profesional dibidangnya tidak boleh sembarang memberikan materi ajar kepada peserta didiknya.

Beberapa hal yang dapat membantu pengajar dalam memeriksa materi ajar, sebagai berikut:
1. Materi ajar yang berlaku atau dapat diterima hanya pada zaman itu.
Contoh: model atom Dalton pada awal abad ke-19

2. Materi ajar yang berlaku atau dapat diterima sampai sekarang.
Contoh: hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap

3. Kontekstual
Contoh: atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Dalam konteks reaksi sederhana tentu pernyataan ini dapat diterima, tetapi dalam konteks reaksi inti pernyataan ini tidak berlaku karena atom dipecah menjadi partikel-partikel inti (proton dan neutron).

4. Penerima materi ajar.
- kepada siapa materi itu disampaikan?
- kapan materi itu disampaikan?
-untuk apa materi itu disampaikan?
-bagaimana materi itu disampaikan?
-apa hasil yang diharapkan dan apa implikasinya bagi si penerima?
Share:

Pengertian Analisis Materi Ajar

Analisis
Analisis atau analisa adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah subjek guna meneliti struktur subjek tersebut secara mendalam. Pada kegiatan laboratorium, kata analisis atau analisa dapat berarti kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat dalam cuplikan/sampel.

KBBI
  1. penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya)
  2. penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan
  3. penyelidikan kimia dengan menguraikan sesuatu untuk mengetahui zat bagiannya dan sebagainya
  4. penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya
  5. pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya
Kata analisis sering disepadankan dengan kata uraian, kupasan, ulasan, beberan, pemeriksaan dengan seksama/teliti. Sering juga disejajarkan dengan kata komentar, argumen, kritik, tinjauan.

Istilah analisis dapat diartikan pemeriksaan terperinci tentang unsur atau struktur sesuatu, biasanya sebagai dasar diskusi atau interpretasi.

Materi ajar = Bahan Ajar


Bahan ajar
Bahan ajar atau materi pelajaran merupakan media untuk mencapai tujuan pengajaran. Bahan ajar merupakan materi yang terus berkembang secara dinamis seiring dengan kemajuan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Bahan ajar yang diterima peserta didik harus mampu merespons setiap perubahan dan mengatisipasi setiap perkembangan yang akan terjadi di masa depan. Menurut Suharsimi (1990) bahan ajar merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan ajar tersebut yang diupayakan untuk dikuasai oleh peserta didik. Oleh karena itu, guru pada khususnya atau pengembang kurikulum pada umumnya, harus memperhatikan dan mimikirkan sejauh mana bahan-bahan atau topik yang tertera dalam silabus berkaitan dengan kebutuhan peserta didik di masa akan datang. Sebab, minat peserta didik akan tumbuh bila suatu bahan ajar sesuai dengan kebutuhan mereka.

Maslow dalam Sudirman (1988), berkeyakinan bahwa minat seseorang akan muncul bila sesuatu itu terkait dengan kebutuhannya. Jadi bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik akan memotivasi peserta didik dalam jangka waktu tertentu.

Dengan demikian, bahan ajar merupakan komponen yang tidak dapat diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan ajar merupakan inti dalam proses belajar mengajar.


Analisis Materi Ajar = Analisis Bahan Ajar
Analisis bahan ajar adalah kajian yang dilaksanakan untuk memeriksa secara terperinci unsur atau struktur materi pelajaran sebagai dasar diskusi atau interpretasi. Kajian berisi uraian, kupasan, ulasan, beberan, pemeriksaan dengan seksama/teliti tentang materi pelajaran yang dikaji. Kajian dapat berisi komentar, argumen, kritik, tinjauan terhadap materi pelajaran.

Share:

Daur Ulang Emas dari .....

1. Komponen Scrap Elektronik
Emas dapat di Daur Ulang dari komponen scrap elektronik. Bagian konektor sirkuit elektronik komponen komputer umumnya dilapisi emas. Itulah salah satu sebab kenapa mainboard atau komponen-komponen komputer harganya cukup mahal, selain emas banyak lagi material lain yang tergolong mahal.

Lihat video eksperimen daur ulang emas dari komponen scrap elektronik komputer di sini <<<Klik

dan cara mendapatkan emasnya lihat di sini <<<Klik

2. Komponen chip sim card

Sim card Handphone Anda mengandung emas. Simcard yang tidak digunakan atau rusak dapat didaur ulang untuk mendapat emas. Lihat eksperimennya di sini <<< Klik
Share:

Anak-anak berbakat ditentukan oleh kecerdasan (intelegensi)

Prestasi anak salah satunya ditentukan oleh tingkat kecerdasannya (Inteligensi). Seorang anak yang memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi, orang tuanya mesti memberi kesempatan seluas-luasnya kepada anak untuk meningkatkan prestasinya, tetapi kecerdasan anak yang terbatas tidak memungkinkannya untuk mencapai keunggulan. Tingkat Kecerdasan (Intelegensi) bawaan ditentukan baik oleh bakat bawaan (berdasarkan gen yang diturunkan dari orang tuanya) maupun oleh faktor lingkungan (termasuk semua pengalaman dan pendidikan yang pernah diperoleh seseorang; terutama tahun-tahun pertama dari kehidupan mempunyai dampak kuat terhadap kecersan anak). Secara umum intelegensi dapat didefinsikan sebagai berikut :

1. Kemampuan untuk berpikir abstrak.
2. Untuk menangkap hubungan-hubungan dan untuk belajar.
3. Kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi baru.

Definisi intelegensi yang pertama melihat inteligensi sebagai kemampuan berpikir. Definisi intelegensi kedua sebagai kemampuan untuk belajar dan definsi intelegensi ketiga sebagai kemampuan untuk menyesuaikan diri. Ketiga-tiganaya menunjukkan aspek yang berbeda dari intelegensi, namun ketiga aspek tersebut saling berkhaitan. Keberhasilan dalam menyesuaikan diri seseorang tergantung dari kemampuannya untuk berpikir dan belajar. Sejauhmana anak dapat belajar dari pengalaman-pengalamannya akan menentukan penyesuaian dirinya. Ungkapan-ungkapan pikiran, cara berbicara, dan cara mengajukan pertanyaan, kemampuan memecahkan masalah, dan sebagainya mencerminkan kecerdasan. Akan tetapi, diperlukan waktu lama untuk dapat menyimpulkan kecerdasan seseorang berdasarkan pengamatan perilakunya, dan cara demikian belum tentu tepat pula. Oleh karena itu, para ahli telah menyusun bermacam-macam tes inteligensi yang memungkinkan kita dalam waktu yang relatif cepat mengetahui tingkat kecerdasan seseorang. 

Inteligensi seseorang biasanya dinyatakan dalam suatu kosien inteligensi Intelligence Quotient (IQ).
Apakah hanya kecerdasan (yang diukur dengan tes intelegensi dan menghasilkan IQ) yang menentukan keberbakatan seseorang ? barangkali untuk bakat intelektual masih tepat jika IQ menjadi kriteria (patokan) utama, tetapi belum tentu untuk bakat seni, bakat kreatif-produktif, dan bakat kepemimpinan. Memang dulu para ahli cenderung untuk mengidentifikasi bakat intelektual berdasarkan tes intelegensi semata-mata, dalam penelitian jangka panjangnya mengenai keberbakatan menetapkan IQ 140 untuk membedakan antara yang berbakat dan tidak. Akan tetapi, akhir-akhir ini para ahli makin menyadari bahwa keberbakatan adalah sesuatu yang majemuk, artinya meliputi macam-macam ranah atau aspek, tidak hanya kecerdasan.
Keberbakatan dan Anak Berbakat menurut Renzulli, dkk.(1981) dari hasil-hasil penelitiannya menarik kesimpulan bahwa yang menentukan keberbakatan seseorang adalah pada hakekatnya tiga kelompok (cluster) ciri-ciri, yaitu : kemampuan di atas rata-rata, kreativitas, pengikatan diri (tangung jawab terhadap tugas). Anak yang berbakat adalah anak yang memiliki ketiga ciri tersebut. Masing-masing ciri mempunyai peran yang sama-sama menentukan. Anak dapat dikatakan mempunyai bakat intelektual, apabila ia mempunyai intelegensi tinggi atau kemampuan di atas rata-rata dalam bidang intelektual yang antara lain mempunyai daya abstraksi, kemampuan penalaran, dan kemampuan memecahkan masalah). Akan tetapi, kecerdasan yang cukup tinggi belum menjamin keberbakatan seseorang. Kreatifitas sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya, adalah sama pentingnya. Demikian juga berlaku bagi pengikatan diri terhadap tugas yang mendorong seseorang untuk tekun dan ulet meskipun mengalami macam-macam rintangan dan hambatan, melakukan dan menyelesaikan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya, karena ia telah mengikatnya diri terhadap tugas tersebut atas kehendaknya sendiri.
Adapun yang dimaksud dengan anak berbakat adalah mereka yang karena memiliki kemampuan-kemampuan yang unggul dan mampu memberikan prestasi yang tinggi. Anak-anak ini membutuhkan program pendidikan yang berdiferensiasi atau pelayanan yang di luar jangkauan program sekolah biasa, agar dapat mewujudkan bakat-bakat mereka secara optimal, baik bagi pengembangan diri maupun untuk dapat memberikan sumbangan yang bermakna bagi kemajuan masyarakat dan negara. Bakat-bakat tersebut baik sebagai potensi maupun yang sudah terwujud meliputi :kemampuan intelektual umum, kemampuan berpikir kreatif-produktif, kemampuan dalam salah satu bidang seni, kemampuan psikomotor, kemampuan psikososial seperti bakat kepemimpinan. Keberbakatan itu meliputi bermacam-macam bidang, namun biasanya seseorang mempunyai bakat istimewa dalam salah satu bidang saja. Dan tidak pada semua bidang. Contoh Ada anak-anak yang sudah dapat mewujudkan bakat mereka yang unggul, tetapi ada pula yang belum. Bakat memerlukan pendidikan dalam latihan agar dapat terampil dalam prestasi yang unggul.



Share:

Pengembang

Pengembang

Statistik Pengunjung

Post Populer

ANGGOTA

Ads

Post Terbaru