Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya

DjVu

Apa itu File Format .djvu dan bagaimana membukanya?

#
Djvu (dibaca “Deja vu”) adalah suatu set yang terdiri dari teknologi kompresi, sebuah format file (.djvu) dan sebuah software platform untuk pengiriman ke Web yang terdiri dari digital documents, scanned documents, dan high resolution images

Djvu dokumen men-download dan menampilkan secara cepat, tepat dengan tampilan sama pada semua platform tanpa masalah kompatibilitas karena font, warna, dan lainnya. DjVu bisa menjadi alternatif yang lebih unggul dari Software lainnya dalam menampilkan format-format tertentu. Di antaranya adalah :
DjVu lebih baik dari PDF dan PostScript dalam menampilkan dokumen digital
DjVu lebih baik dari TIFF (dan PDF) dalam menampilkan scanned bitonal documents
DjVu lebih baik dari JPEG2000 dan JPEG dalam menampilkan foto dan gambar
DjVu lebih baik dari GIF dalam menampilkan large palettized images
Djvu adalah satu-satunya web format yang praktis untuk mendistribusikan high-resolution scanned documents yang berwarna. Tidak ada web format lain yang dapat menandinginya dalam hal ini.
Kelebihan Type File .djvu adalah sebagai berikut:
Bitonal Scanned Documents : 5 - 30KB per halaman di 300dpi (3 - 10 kali lebih kecil dari .PDF atau .tiff)
Color Scanned Documents : 30 - 100KB per halaman di 300dpi (5 - 10 kali lebih kecil dari .JPEG).
Foto: 2 kali lebih kecil dari JPEG, hampir sama dengan ukurang JPEG-2000, tetapi decoder / renderer DjVu progresif dan memiliki persyaratan memori yang lebih kecil.
Palettized Images : 2 kali lebih kecil daripada .GIF ( bisa samapi 10 kali jika isinya kebanyakan teks).
Digital (non scanned) Documents : antara 1 - 3 kali lebih kecil dari .PDF atau gzipped PS (tergantung jumlah gambar), tetapi page flipping, zooming, panning jauh lebih cepat, dan kualitas gambar pada layar tampilan jauh lebih baik (antialiased teks, dan lainnya).
Kelebihan lainnya yang bisa dibilang yang terpenting adalah bahwa file djvu dapat dengan cepat diload, sehingga melihat dokumen menjadi jauh lebih menyenangkan.
Untuk dapat membuka / melihat file dengan ekstensi *.djvu ini anda dapat langsung mendownload software resminya klik





For Android  Click Here>>
Share:

Penelitian Ilmiah

Makna Penelitian Ilmiah

Ilmu pengetahuan merupakan produk dari penelitian baik ilmu pengetahuan alam maupun ilmu pengetahuan sosial. Penelitian ilmiah merupakan bagian tak terpisahkan dari ilmu pengetahuan. Citra orang tentang ilmu pengetahuan sangat tergantung pada bagian penting yang merupakan wajahnya yaitu kegiatan penelitian ilmiah.

Penelitian ilmiah adalah penelitian yang mengandung unsur‐unsur ilmiah atau keilmuan di dalam aktivitasnya. Ostle pada Nazir (1999), menyatakan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah (scientific methode) disebut penelitian ilmiah, mengandung dua unsur penting yakni; unsur pengamatan (observation) dan unsur nalar (reasoning). Penelitian ilmiah juga berarti penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena‐fenomena alami, dengan dipandu oleh teori‐teori dan hipotesis‐hipotesis tentang hubungan yang dikira terdapat diantara fenomena‐fenomena itu (Kerlinger, 2000). Penelitian ilmiah merupakan mesin yang memproses produk ilmu pengetahuan. Dapat disimpulkan bahwa Penelitian ilmiah merupakan serangkain kegiatan sistematis yang didasarkan pada metode ilmiah dengan tujuan mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan atau pertanyaan penelitian yang diajukan sebelumnya. Tentunya ada banyak cara menemukan jawaban yang dimaksud, variasi cara penelitian terjadi tidak hanya dalam penelitian ilmiah terjadi tidak hanya dalam penelitian dalam bidang yang sama, malahan tentang yang sama.

Ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri‐ciri keilmuan (Sugiyono,1999), diantaranya: 
1. Rasional: penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia. Polisi menyelidiki kasus pencurian dan menemukan pencuri adalah contoh yang masuk akal, tetapi paranormal menemukan dalam menemukan pencuri atau barang yang hilang adalah tindakan yang tidak masuk akal manusia. 
2. Empiris: menggunakan cara‐cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan menggunakan panca indera mereka. Paranormal berusaha menemukan pesawat yang jatuh di Sibolangit bukan merupakan cara empiris, karena tidak kita dapat mengamati bagaimana proses paranormal tersebut dalam menemukan pesawat tersebut. 
3. Sistematis: menggunakan proses dengan langkah‐langkah logis. Proses yang dilakukan dalam penelitian ilmiah berawal dari penemuan masalah, merujuk teori, mengemukakan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan

Beberapa karakteristik umum yang dimiliki Metode Ilmiah : 
• Kritis dan Analitis : Mendorong suatu kepastian dan proses penyelidikaan untuk megidentifikasi masalah dan solusinya. 
• Logis : Merujuk pada metode dari argumentasi ilmiah dan kesimpulan rasional dari bukti‐ bukti yang ada. 
• Objektif : Bahwa yang diperoleh ilmu lain akan sama apabila studi yang samaadilakukan padaa kondisi yang sama. 
• Konseptual dan teoritis : Menuntun dan mengarahkan upaya penelitian. 
• Empiris : Bersandar pada realitas. • Sistematis : Prosedur yang cermat dan aturan baku

Penemuan kebenaran ilmiah dimaksudkan untuk memperoleh : 
1. scientific object yang bermaksud memperkaya khasanah ilmu pengetahuan. 
2. practical objective bertujuan untuk memecahkan problema praktikal yang mendesak. Untuk memperoleh kebenaran ilmiah dikembangan metode ilmiah yang memilki pola umum sebagai berikut ;
Penarikan kesimpulan hasil penelitian ada 2 pola yaitu :
• Deduktif : Penarikan kesimpulan untuk hal spesifik dari gejala umum. 
• Induktif : Penarikan kesimpulan berdasar keadaan spesifik untuk hal‐hal umum.Beberapa hal yang termasuk pada bagian ini adalah menaksir, meramalkan, menguji hipotesis dan hubungan antara beberapa variabel.

semoga bermanfaat:

Share:

DASAR – DASAR PENDIDIKAN MIPA


DASAR – DASAR PENDIDIKAN MIPA

A. HAKEKAT MIPA

1. Hakekat MIPA
MIPA = Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam = Matematika + IPA
Ciri – Ciri khusus IPA adalah keterkaitan antara ekperimen dan teori. Teori IPA merupakan pemodelan matematis terhadap berbagai prinsip dasar yang kebenarannya harus diuji dengan eksperimen yang dapat memberikan hasil serupa dalam keadaan yang sama. Dengan menggunakan teori dalam IPA, orang dapat membuat prediksi (ramalan) kuantitatif terhadap suatu kejadian. Pada dasarnya eksperimen merupakan :
- Suatu proses induktif dalam menemukan prinsip dasar yang baru
- Suatu proses deduktif bagi pengujian teori baru

Dalam membuat interprestasi hasil eksperimen untuk pengambilan kesimpulan diperlukan kemampuan menggunakan inferensi (kesimpulan) statistik. Inilah yang dikenal dengan metode ilmiah suatu metode yang juga digunakan ilmu – ilmu lain. Dalam IPA ditekankan pada proses induktif maupun deduktif. Dalam Matematika terutama menekankan pada proses deduktif yang memerlukan penalaran logis dan aksionatik.

Matematika terkenal pula dengan materinya yang sangat hierarkhis sifatnya serta menghasilkan bahasa yang efisien yang sangat dibutuhkan oleh Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dari segi kemampuan analisis kuantitatif terhadap masalah yang berkaitan dengan pengajaran MIPA, pemodelan matematis dalam taraf sederhana dengan menerapkan pemahaman atas berbagai konsep dan prinsip dalam MIPA merupakan hal yang mutlak perlu dikuasai. Oleh karena itu, ciri MIPA antara lain :

a. Pengetahuan yang sangat terstruktur dalam arti antara bagian yang satu dengan bagian yang lain terjalin hubungan fungsional yang erat.

b. Karena itu konsep – konsep dan prinsip – prinsip dalam MIPA akan lebih mudah dikuasai jika disajikan dalam bentuk terkait satu dengan yang lain dengan simpulan – simpulan yang jelas.

c. Penerapan berbagai pengertian dan prinsip MIPA dalam taraf sederhana terhadap masalah alamiah seringkali memerlukan: keterpaduan berbagai komponen MIPA, dengan Matematika sebagai dasar logika penalaran dan penyelesaian kuantitatif sedangkan fisika, kimia, biologi sebagai deskripsi permasalahan yang ada.

d. Untuk menekuninya diperlukan kecintaan yang dalam terhadap ilmu sebagai suatu sistem logis yang indah dan ampuh.

Kesadaran ini akan menimbulkan dedikasi yang tinggi terhadap pemahaman ataupun pengembangan ilmu sebagai suatu kebutuham hidup.

2. Hakekat Pendidikan dan Pendidikan MIPA

a. Pendidikan
Suatu proses untuk membantu manusia mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatan kreatif tanpa kehilangan identitas dirinya. Tujuan Pendidikan Nasional adalah meningkatkan kualitas manusia sebagai perwujudan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, antara lain:
1) Berbudi pekerti yang luhur
2) Berkepribadian
3) Berdisiplin
4) Bekerja keras
5) Tangguh
6) Bertanggungjawab
7) Mandiri
8) Cerdas
9) Sehat jasmani dan rohani

b. Pendidikan MIPA
MIPA sebagai suatu kumpulan mata pelajaran, hendaknya jangan hanya dipandang sebagai :
1) Sekumpulan informasi hasil kajian orang terdahulu yang harus diteruskan kepada peserta didik, tetapi harus pula dipandang
2) Sebagai alat pendidikan yang potensial dapat memberikan uriman (sumbangan) nyata untuk perwujudan manusia Indonesia yang utuh.

c. Implikasi dari Ciri MIPA
Pendidikan MIPA menghendaki pendekatan – pendekatan tertentu dan metode – metode tertentu yang sesuai, serta sarana yang mendukung untuk memantapkan berbagai konsep MIPA pada anak didik.

1) membuat mereka mampu berpikir kritis,
2) menggunakan nalar (akal budi) mereka secara efektif dan efisien.
3) menanamkan benih sikap ilmiah pada diri mereka

Dengan ciri perilaku ini, lulusan sekolah menengah atas akan merupakan potensi tenaga kerja berkualitas yang merupakan sumber daya manusia bagi pembangunan.

3. Hakekat Tugas Guru dan Tugas Guru MIPA
Dalam upaya menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional seperti yang selalu dikemukakan, seorang guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar melainkan juga sebagai pendidik.

Misi utama guru sebagai pengajar ialah mengupayakan tercapainya tujuan – tujuan instruksional mata pelajaran yang diajarkannya,

Misi utama guru sebagai pendidik ialah mengupayakan terwujudnya perkembangan kepribadian peserta didik dalam dimensi yang lebih luas untuk memberikan iuran (sumbangan) nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Sejalan dengan pikiran pokok di atas, tugas guru MIPA tidak hanya sekedar mengupayakan diperolehnya berbagai pengetahuan dan ketrampilan dalam MIPA dikalangan peserta didik. Lebih penting dari itu, seorang guru MIPA hendaknya dapat mendorong berkembangnya pemahaman dan penghayatan akan prinsip – prinsip dan nilai – nilai IPA dikalangan peserta didik dalam rangka menumbuhkan daya nalar, cara berpikir logis, sistematis dan kreatif, kecerdasan, serta sikap kritis, terbuka dan ingin tahu.

Sehubungan dengan itu, seorang guru MIPA Hendaknya tidak sekedar menyampaikan informasi/ceritera tentang MIPA kepada peserta didik tetapi betul – betul membimbing para siswanya berbuat sesuai dengan prinsip – prinsip dan nilai – nilai yang terkandung dalam MIPA. Dengan kata lain, guru MIPA hendaknya dapat membawa peserta didiknya untuk menjalani proses MIPA itu sendiri melalui kegiatan pengamatan, percobaan, pemecahan masalah, diskusi dengan teman – temannya dan sebagainya.

Masih berkaitan dengan sifat dikemukakan di atas, seorang guru MIPA hendaknya dapat menumbuhkan kesenangan belajar MIPA dikalangan peserta didik. Ini akan besar pengaruhnya terhadap pencapaian hasil yang diharapkan dari pengajaran MIPA. Disamping itu, seorang guru MIPA hendaknya memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga tidak segan mengakui keterbatasan pengetahuannya tentang hal – hal tertentu kepda peserta didik tanpa mengabaikan tanggungjawabnya membantu mereka menemukan jawaban terhadap persoalan – persoalan yang diajukan.
Share:

Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia

#

Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia
Metodologi Penelitian: Pendidikan Kimia Sebagai Suatu Bidang Ilmu
v  Kimia adalah rumpun ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahannya (Chang, 2007)
v  Pendidikan kimia  dapat dimasukkan dalam klasifikasi bidang ilmu kimia dan pendidikan.
v  Bila masuk  ilmu pendidikan, tergolong ilmu  bidang studi, yaitu bidang studi pendidikan kimia, seperti halnya pendidikan kimia, pendidikan matematika, dsb.
v  Pendidikan  kimia merupakan bidang ilmu interdisiplin antara  Kimia dengan Ilmu Pendidikan.
v  Ilmu Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses pembentukan kepribadian manusia yang dirancang secara sadar dan sistematis dalam proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik, baik di dalam maupun di luar sekolah (Anna Poedjiadi, 2007: 744).
v  Pendidikan kimia pada hakikatnya merupakan penerapan teori pendidikan dalam konteks kimia untuk tujuan pembelajaran.
v  Ilmu Pendidikan Kimia tersusun dari dua bidang ilmu (Gambar 1).

Gambar 1. Ilmu Pendidikan Kimia

Komponen objek studi (aspek ontologis) pendidikan kimia
a.    Kurikulum kimia, yang meliputi:
Ø  teori tentang pengembangan kurikulum kimia,
Ø  organisasi kurikulum kimia,
Ø  isi atau materi kurikulum kimia, dan 
Ø  model-model pengembangan kurikulum kimia.
b.   Peserta didik dan perbuatan belajar kimia, yang  meliputi:
Ø  teori tentang karakteristik peserta  didik,
Ø  jenis-jenis dan cara belajar kimia,
Ø  hirarkhi proses  belajar kimia, dan
Ø  kondisi-kondisi belajar kimia.
c.   Pendidik dan perbuatan mendidik/mengajar kimia, yang meliputi:
Ø  teori tentang karakteristik pendidik/pengajar kimia,
Ø  karakteristik perbuatan mendidik/mengajar kimia,
Ø  model-model mendidik/mengajar kimia,   
Ø  metode dan teknik mendidik /mengajar kimia, dan
Ø  sistem  pengelolaan kelas.
d.    Lingkungan Pendidikan kimia, yang meliputi:
Ø  teori tentang pranata pendidikan kimia,
Ø  perencanaan dan pengelolaan pendidikan kimia,
Ø  bimbingan dan penyuluhan atau bimbingan karir, dan
Ø  sarana atau media pendidikan kimia.
e.   Penilaian hasil belajar kimia, yang meliputi:
Ø  teori tentang model-model penilaian  hasil belajar kimia,
Ø  teknik penilaian hasil belajar kimia, dan 
Ø  instrumen penilaian hasil belajar kimia.

Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia: Tujuan Penelitian Pendidikan Kimia
Ø  Penelitian pendidikan kimia adalah aspek epistemologi ilmu pendidikan kimia
Ø  Penelitian pendidikan  kimia  merupakan  suatu  rangkaian kegiatan untuk memahami dan memecahkan masalah di bidang pendidikan kimia secara ilmiah, sistematis, dan logis.
Ø  Secara ilmiah artinya berdasarkan fakta atau data empiris, sistematis artinya menurut pola tertentu, dan logis artinya berdasarkan penalaran (reasoning).
Ø  Penelitian pendidikan kimia juga bertujuan untuk memperoleh pengetahuan baru di bidang pendidikan kimia
Ø  Creswell (2002) memberi definisi penelitian pendidikan secara lengkap dan rinci, sesuai dengan tahap pelaksanaan penelitian pendidikan.

Research Defined:
“Research is a cyclical process of steps that typically begins with identifying the problem or issue of the study.  It then consists of reviewing the literature, specifying a purpose for the study, and forming an interpretation of the information.  This process culminates in a report disseminated to the audience that is evaluated and used in the educational community.” (p. 18-19)

Objek studi ilmu pendidikan kimia juga merupakan objek penelitian pendidikan kimia, dan berupa masalah makro atau mikro
Masalah  makro pendidikan kimia, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan:
1. kuantitas pendidikan,
2.kualitas pendidikan,
3.relevansi pendidikan, dan
4.efisiensi serta efektivitas pendidikan;
5.pembinaan generasi muda

     Masalah mikro pendidikan kimia (gambar 2), yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan:
1.kurikulum kimia,
2.peserta didik dan perbuatan belajar kimia,
3.pendidik/pengajar dan mendidik/mengajar kimia,
4.lingkungan pendidikan kimia, dan
5.penilaian hasil belajar kimia.
Objek penelitian pendidikan kimia juga dapat ditentukan dengan memandang pendidikan sebagai suatu sistem atau suatu bentuk komunikasi (gambar 3. dan Gambar 4)
Penelitian dilakukan terhadap komponen-komponennya.
Ø  Salah satu langkah penting pada penelitian adalah pengumpulan data.
Ø  Data adalah rekaman dari fakta, data empiris adalah data yang diperoleh dari lapangan.
Ø  Data dibagi menjadi data kualitatif (tekstual) dan data kantitatif (numerik); data numerik dibagi menjadi data diskrit (nominal) dan kontinu (ordinal, interval, dan rasio).
Ø  Fakta direkam dengan teknik dan instrumen pengmpulan data tertentu. 
Ø  Teknik pengumpulan data yang banyak dipakai:
1.Teknik observasi,  instrumennya pedoman pengamatan, daftar cek, skala lajuan;
2.Teknik wawancara, instrumennya adalah pedoman wawancara
3.Teknik angket, intrumennya adalah lembar angket, skala sikap;
4.Teknik pengukuran kependidikan, instrumennya berbentuk soal objektif atau uraian.

Salah satu pola penelitian pendidikan kimia (Gambar 5) , terdiri atas sepuluh langkah (Sutrisno Hadi, 1983), yaitu:
                1.            masalah,                            2. kaji pustaka,
                3.            hipotesis,                           4. variabel,
                5.            instrumen,                          6. rancangan,
                7.            sampel,                              8. data,
                9.            hasil, dan                           10. laporan.
Kesepuluh langkah tersebut dapat dibagi menjadi tiga kegiatan:
                1.            penyusunan rancangan (proposal) penelitian atau  proposal penelitian
                2.            pelaksanaan penelitian, dan
                3.            penulisan laporan penelitian.
Ø  Cara berpikir logis atau penalaran (reasoning) dipergunakan untuk menafsirkan hasil penelitian menjadi kesimpulan penelitian.
Ø  Hasil penelitian bersifat kuantitatif, sedangkan kesimpulan penelitian bersifat kualitatif.
Ø  Untuk mengubah hasil penelitian menjadi kesimpulan penelitian, dipergunakan kriteria-kriteria tertentu yang sangat memerlukan penalaran (reasoning).
Ø  Creswell (2002) memberikan pola penelitian yang berbeda (gambar 6.)


Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia: Jenis Penelitian Pendidikan kimia
    Penelitian pendidikan kimia dapat dibagi atas dasar tujuan umum, kegunaan, atau metodenya.
Atas dasar tujuan umum:
1.       Penelitian eksploratif:
penelitian yang bertujuan untuk menemukan problematik-problematik atau permasalahan-permasalahan baru dalam pendidikan kimia.
2.       Penelitian pengembangan:
adalah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan atau teori pendidikan yang sudah ada, atau menghasilkan suatu produk
3.       Penelitian verivikatif:
adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan atau suatu teori dalam bidang pendidikan.
Atas dasar kegunaan:
1.Penelitian dasar, bertujuan menemukan pengetahuan, generalisasi, maupun teori baru.
2.Penelitian terapan, bertujuan memperbaiki suatu proses dgn menerapkan teori yang ada.
3.Penelitian tindakan, bertujuan mencari suatu dasar pengetahuan praktis dalam rangka memperbaiki keadaan atau situasi yang sedang berjalan .
4.Penelitian evaluasi, bertujuan melakukan penilaian terhadap pelaksanaan suatu kegiatan yang sedang dilakukan dalam rangka mencari umpan balik yang akan dijadikan dasar untuk memperbaiki suatu sistem.
5.Penelitian asesmen, bertujuan menentukan  perubahan   atau perbaikan perilaku individu setelah menjalani  suatu perlakuan tertentu selama jangka waktu tertentu dan menurut suatu program tertentu.
Atas dasar metode:
1.Penelitian sejarah, bertujuan meninjau suatu masalah dari perspektif sejarah, berdasarkan peninggalan atau dokumen sejaran yang ada.
2.Penelitian deskriptif, bertujuan mendeskripsikan permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Jenis penelitian ini dibagi menjadi penelitian survai, studi kasus, studi perbandingan, studi korelasi, studi prediksi, studi pertumbuhan, dan studi kecenderungan.
3.Penelitian eksperimen, bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap subjek penelitian.
Gay (1981) membagi penelitian atas dasar tujuan dan metode.
Atas dasar tujuan :
a.   Penelitian dasar lawan terapan
b.   Penelitian evaluasi;
c.   Penelitian dan pengembangan
d.   Penelitan tindakan

Atas dasar metode:
a.   Penelitian sejarah;
b.   Penelitian Desktiptif
c.   Penelitian Korelasional
d.   Penelitian Komparatif kausal dan Penelitian Eksperimen

Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia: Manfaat Penelitian (Teoretik dan Praktis)
1.Untuk pengembangan ilmu pendidikan kimia.
Hasil-hasil penelitian pendidikan kimia membe-rikan sumbangan besar bagi kemajuan ilmu pendidikan kimia itu sendiri.                
2. Memberikan gambaran menyeluruh keadaan pendidikan kimia di sekolah, baik tentang kemajuan yang diperoleh, keadaan sarana-prasaran, keadaan gurunya, dsb.
3.Dapat dipakai untuk mengetahui kekurangan atau kegagalan dalam pendidikan kimia, sehingga dapat dilakukan perbaikan komponen yang diperlukan.
4.Dapat dipakai untuk mengambil kebijakan tertentu di bidang pendidikan kimia.

Daftar Putaka           
v  Gay, L. R. (1981 ). Edcational Research. Sydney: charles E. Merril Publishing C.
v  Borg, W. R. And M. D. Gall. (1983). Educational , An Introduction. New York: Longman Inc.
v  Creswell. (2002). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Approches.
Referensi
v  Anas Sudjono. (1994). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
v  Mohamad Ali. (1987). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:  Penerbit Angkasa.
v  Sukardi. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:  Bumi Aksara.
v  Simatupang, L. R. (1990). Asas-asas Penelitian Behevioral. Yogyakarta: UGM Press.
v  Sutrisno Hadi. (1988). Metodologi Research, Jilid 1, 2, dan 3. Yogyakarta: AndiOffset
v  _----------------. (1988). Statistik, Jilid 1, 2, dan 3. Yogyakarta: Andi Offset
v Zainal Arifin. (1993). Penelitian dan Statistik Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Share:

Contoh-contoh penelitian tindakan kelas


Contoh-contoh penelitian tindakan kelas

1. Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Negeri 1 Palangka Palangka Raya Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 

2. Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu Model Webbed untuk IPA SD dengan Tema Sumber Energi dalam Kehidupan Sehari-hari.

3. Penyelesaian masalah dalam pembelajaran IPA SD sebagai Sarana Pengembangan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi.
Share:

Pembelajaran Kooperatif

Model Pembelajaran Kooperatif

Ciri dari pembelajaran kooperatif adalah adanya persaingan tim atau kelompok. Masing-masing anggota kelompok dipacu agar memenangkan timnya atau kelompoknya dalam persaingan tersebut.

Apakah ada yang salah dengan persaingan?
Salah satu alasan penting pengembangan model pembelajaran kooperatif adalah karena para pendidik atau ahli pembelajaran (seperti dosen misalnya) telah mengetahui bahwa adanya pengaruh persaingan dapat merusak hubungan di dalam kelas. Namun, bukan berarti bahwa persaingan itu selalu berdampak buruk pada peserta didik. Jika pendidik dapat mengatur dengan baik, persaingan antar kelompok dapat menjadi sarana efektif untuk memotivasi pesertda didik melakukan yang terbaik.

Bentuk persaingan yang tidak sehat antara siswa yang pandai dan yang kurang pandai seringkali memberi pengaruh buruk. Karena beberapa siswa akan mengharapkan teman yang lain gagal agar dirinya mendapat kesempatan menjadi yang terbaik. Mungkin hal ini jarang disadari oleh pendidik.

Pendidik seperti guru misalnya, seringkali juga telah menciptakan persaingan yang tidak sehat di antara siswa. Guru mungkin hanya memperhatikan siswa yang tekun dan antusias ketika mengikuti pembelajaran, dan mengabaikan beberpa siswa yang lambat dan cenderung tidak antusisas mengikuti pembelajaran.

Bagaimana Guru dapat menghindari masalah-masalah persaingan seperti itu di kelas? Bagaimana para siswa dapat saling membantu dan saling memotivasi satu dengan yang lain untuk meraih keberhasilan akademis?

Mengemas pembelajaran dalam kelompok. Yang paling penting adalah agar siswa saling mendukung dan saling memotivasi untuk meraih keberhasilan akademis di kelas. Baik siswa yang pandai, maupun yang kurang pandai, baik siswa yang tekun dan antusias maupun yang tidak, mereka harus telah menguasai materi dan semua siswa telah melakukannya.

Model pembelajaran kooperatif bukanlah hal baru bagi guru. Para guru telah menggunakannya selama bertahun-tahun. Namun yang terpenting adalah menciptakan metode-metode pembelajaran kooperatif yang sistematik dan praktis yang bertujuan untuk pola pengaturan di kelas.

Share:

Catatan Untuk Penelitian/Skripsi


Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam menulis skripsi khususnya menyusun proposal skripsi dan laporan penelitian skripsi.

1. Latar belakang masalah
Dalam menulis skripsi penting dan harus hati-hati dalam menemukan masalah atau fokus masalah penelitian.
Masalah muncul karena adanya gap atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah yang ada atau teridentifikasi sehingga menjadi keprihatinan peneliti agar dapat segera diselesaikan menjadi fokus penelitian.
2.  Rumusan masalah.
Dalam menulis skripsi masalah yang teridentifikasi dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. Karena penelitian yang dilakukan adalah untuk menyelesaikan masalah.
3. Tujuan Penelitian
Dalam menulis skripsi penting untuk membuat tujuan penelitian dalam bentuk pernyataan yang dibuat untuk menjawab rumusan masalah. Tujuan penelitian harus dapat diukur dan realistis. Agar ketika penelitian telah selesai atau dilaporkan, jawaban atas rumusan masalah telah terselesaikan atau tujuan penelitian telah dicapai.
4. Tinjauan pustaka
Dalam menulis skripsi penting untuk melakukan tinjauan pustaka yang berisi Kajian Teori atau berisi teori untuk menjawab atau menyelesaikan masalah penelitian. Tinjauan Pustaka atau disebut juga Landasan ilmiah terdiri dari tiga tahap yaitu : (1) landasan teori , untuk mencari jawaban sementara secara ilmiah (2) landasan metodologi untuk membuktikan jawaban teoritik (3) landasan kecendiakawanan dalam menginterpretasikan hasil-hasil penelitian.
5.Metodologi
Yang penting diperhatikan dalam menulis skripsi adalah menentukan data apa saja yang harus dikumpulkan untuk menjawab atau menyelesaikan masalah penelitian. Alat ukur dan teknik pengukurannya. Dalam hal ini instrumen pengumpulan data dan teknik pengumpulan data. Setelah data terkumpul dianalisis bagaimana? Penting untuk menentukan teknik analisis data, karena hasil ini akan diintepretasikan atau dibahas.
6. Kesimpulan
Dalam menulis skripsi penting untuk membuat kesimpulan dan harus menjawab rumusan masalah atau telah mencapai tujuan penelitian. Itu sebabnya tujuan penelitian harus realistis dan dapat diukur.

Waktu yang diberikan untuk presentasi biasanya 10-15menit. Apa saja yang harus dipresentasikan.

Untuk Proposal.
Masalah >>> Rumusan Masalah >>> Tujuan Penelitian >>> Landasan teori untuk mencari jawaban dan landasan teori metodologi >>> Metodologi untuk penelitian deskriptif (Deskripsi subjek, lokasi dan berapa lama penelitian, Data yang dikumpulkan, instrumen, teknik pengumpulan, teknik analisis data).

Seminar Hasil.
Rumusan masalah>>>Tujuan>>>Landasan teori untuk mencari jawaban dan landasan teori metodologi >>> Metodologi (poin-poinnya saja karena sudah diseminarkan waktu proposal) (5menit) >>> fokuskan pada hasil temuan dan intepretasi hasil analisis data>>>kesimpulan.

Semoga Bermanfaat.

Share:

Pendekatan Penelitian Kuantitatif


Proses penelitian berikut ini memperjelas tahap‐tahap penelitian kuantitatif (Sugiyono, 2002). Langkah‐langkah yang dilakukan dalam sebuah penelitian kuantitatif, antara lain:

a. Masalah: penelitian berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoritis, sebagai suatu aktivitas penelitian pendahuluan (prariset). Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta‐fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai literatur relevan. 
b. Rumusan masalah: Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan. 
c. Pengajuan hipotesis: Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoritis dan mengkaji hasil‐hasil penelitian sebelumnya. 
d. Metode/strategi pendekatan penelitian: Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai. 
e. Menyusun instrumen penelitian: Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatan penelitian, maka peneliti merancang instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya angkat, pedoman wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur variabel penelitian. 
f. Mengumpulkan dan menganalisis data: Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang valid dan reliabel, dan kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data penelitian dengan menggunakan alat‐alat uji statistik yang relevan dengan tujuan penelitian. 
g. Kesimpulan: Langkah terakhir adalah membuat kesimpulan dari data yang telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.

Pendekatan kuantitatif seperti penjelasan di atas mementingkan adanya variabel‐variabel sebagai obyek penelitian dan variabel‐variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing‐masing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan‐tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya (Sarwono, 2003).
Share:

Pendidikan Kimia dan Pembelajaran Kimia

Share:

Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

Metode penelitian ilmiah adalah strategi yang digunakan dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan, untuk menjawab rumusan masalah atau memecahkan masalah yang dihadapi. Kategori yang umum digunakan dalam penelitian ilmiah adalah

1. Penelitian Eksperimen
Suatu penelitian ilmiah yang mengharuskan peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu atau lebih variabel bebas serta mengamati variabel terikat. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/ tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu eksperimen dimaksudkan untuk menilai/ membuktikan pengaruh perlakuan pendidikan (pembelajaran dengan metode pemecahan soal) terhadap prestasi belajar matematika pada siswa SMA atau untuk menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut bila dibandingkan dengan metode pemahaman konsep. Tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan dinilai/diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas adalah mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan sekaligus ingin menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan atau berarti tidaknya) pengaruh tersebut bila dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda.


2. Penelitian Ex past facto
Mirip seperti penelitian eksperimenal, bedanya peneliti di sini tidak dapat memanipulasi variabel bebas secara langsung.
3. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan dan menafsirkan keadaan yang ada sekarang. Penelitian ini berhubungan dengan praktik-praktik yang sedang berlaku seperti sudut pandang atau sikap yang dimiliki; proses-proses yang sedang berlangsung seperti pengaruh yang dirasakan atau trend yang sedang berkembang. Tujuan utama penelitian deskriptif ialah mendeskripsikan keadaan sesuatu atau peristiwa yang sedang terjadi pada saat penelitian berlangsung.
Penelitian deskriptif terdiri atas:
a. studi kasus
b. survey
c. studi perkembangan
d. studi tindak lanjut
e. analisis dokumenter
f. studi kecenderungan
g. studi korelasi

4. Penelitian Tindakan (bagi guru di sebut Penelitian Tindakan Kelas atau PTK)
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada suatu kelompok subyek (kelas) yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Tindakan kelas di kalangan pendidikan dapat diterapkan pada sebuah kelas sehingga sering disebut Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), bila yang melakukan tindakan adalah kepala sekolah atau pimpinan lain maka disebut penelitian tindakan sekolah.


Share:

Kimia: Pelajaran tentang Perubahan (perubahan kimia, perubahan fisika, perubahan energi)

BAB 1
Kimia: Pelajaran tentang Perubahan (Materi dan Energi)


Kita mulai dengan pengenalan singkat tentang pelajaran kimia dan menjelaskan peranannya dalam masyarakat modern. (1.1 dan 1.2) • Selanjutnya, kita akan menjadi akrab dengan metode ilmiah, yang merupakan pendekatan sistematis untuk penelitian di semua disiplin ilmu ilmiah. (1.3) • Kita menjelaskan dan memperhatikan bahwa zat murni dapat berupa unsur atau senyawa. Kita membedakan antara campuran homogen dan campuran heterogen. Kita juga belajar bahwa, pada prinsipnya, semua materi bisa eksis di salah satu dari tiga keadaan: padat, cair, dan gas. (1.4 dan 1.5) • Untuk menandai suatu zat, kita perlu mengetahui sifat fisik, yang dapat diamati tanpa mengubah identitas dan sifat kimianya, yang dapat ditunjukkan hanya dengan perubahan kimia. (1,6) • Menjadi ilmu eksperimental, kimia melibatkan pengukuran. Kita belajar satuan SI pokok dan menggunakan satuan SI yang diturunkan untuk jumlah misalnya volume dan kerapatan. Kita juga akan menjadi akrab dengan tiga skala suhu: Celsius, Fahrenheit, dan Kelvin. (1,7

#
Kimia adalah ilmu aktif, berkembang yang penting untuk dunia kita, baik dalam ilmu alam maupun ilmu sosial, seperti yang kita akan pelajari, kimia adalah ilmu pengetahuan modern. Kita akan mulai pelajaran kimia pada tingkat makroskopik, di mana kita bisa melihat dan mengukur bahan yang darinya dunia kita dibuat. Dalam bab ini, kita akan membahas metode ilmiah, yang menyediakan kerangka kerja untuk penelitian tidak hanya dalam kimia tetapi dalam semua ilmu lain juga. Selanjutnya kita akan  tahu bagaimana ilmuwan menemukan dan menetapkan ciri materi. Kemudian kita akan meluangkan waktu untuk belajar bagaimana menangani hasil numerik dari pengukuran kimia dan memecahkan masalah numerik tersebut. Dalam Bab 2, kita akan mulai menjelajahi dunia mikroskopis atom dan molekul. 

1.1. Kimia: ilmu abad dua satu
Kimia adalah pelajaran tentang materi dan perubahannya. Kimia sering disebut ilmu pusat, karena pengetahuan dasar kimia sangat penting bagi mahasiswa biologi, fisika, geologi, ekologi, dan mata pelajaran lainnya. Memang, kimia adalah pusat cara hidup kita; tanpa kimia, kita akan menjalani kehidupan yang lebih pendek dari apa yang kita anggap kondisi primitif, tanpa mobil, listrik, komputer, CD, dan banyak kenyamanan sehari-hari lainnya.

Meskipun kimia adalah ilmu kuno, namun merupakan yayasan modern pada abad kesembilan belas, ketika kemajuan intelektual dan teknologi memungkinkan para ilmuwan untuk memecah zat ke dalam komponen yang lebih kecil dan akibatnya digunakan untuk menjelaskan banyak karakteristik fisik dan kimianya. Pesatnya perkembangan teknologi yang semakin canggih sepanjang abad kedua puluh telah memberi kita cara yang lebih besar untuk belajar hal-hal yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Menggunakan komputer dan mikroskop khusus, misalnya, ahli kimia dapat menganalisis struktur atom dan molekul-sampai satuan mendasar. Penelitian kimia yang berbasis dan mendesain zat baru dengan sifat tertentu, seperti obat-obatan dan produk konsumen ramah lingkungan.

Ketika kita memasuki abad pertama abad dua puluh, sudah sepatutnya untuk bertanya apa bagian ilmu sentral yang akan memiliki abad ini? Hampir pasti, kimia akan terus memainkan peran penting dalam semua bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebelum terjun ke dalam pelajaran tentang materi dan transformasinya, mari kita mempertimbangkan beberapa perbatasan yang ahli kimia sedang jajaki (Gambar 1.1). Apapun alasan kita untuk mempelajari kimia, pengetahuan tentang subjek yang lebih baik akan memungkinkan kita untuk menghargai dampaknya terhadap masyarakat dan pada kita sebagai individu.

Gambar 1.1 (a) Output dari mesin sekuensing DNA otomatis. Setiap jalur menampilkan urutan (ditandai dengan warna yang berbeda) diperoleh dari sampel DNA terpisah. (b) sel fotovoltaik. (c) Wafer silikon sedang diproses. (d) Daun di sebelah kiri diambil dari tanaman tembakau yang tidak direkayasa genetika tetapi terserang cacing tanduk tembakau. Daun di sebelah kanan direkayasa genetika dan nyaris diserang oleh cacing. Teknik yang sama dapat diterapkan untuk melindungi daun dari jenis tanaman lain.

Negara - negara seperti China, ahli kimia secara aktif berusaha mencari sumber energi baru. Saat ini sumber utama energi bahan bakar fosil (batu bara, minyak bumi, dan gas alam), diperkirakan cadangan bahan bakar ini akan berlangsung sekitar 50-100 tahun, berdasarkan konsumsi pada tingkat sekarang , sehingga sangat mendesak bahwa kita harus segera menemukan sumber energi alternatif.

#
Tenaga surya menjanjikan untuk menjadi sumber energi alternatif yang layak untuk masa depan. Setiap tahun permukaan bumi menerima sekitar 10 kali lebih banyak energi dari sinar matahari seperti yang terkandung dalam semua cadangan batubara, minyak, gas alam, dan fusi uranium. Tetapi banyak dari energi matahari ini "terbuang" karena dipantulkan kembali ke ruang angkasa. Selama 30 tahun terakhir, upaya penelitian intensif telah menunjukkan bahwa tenaga surya dapat dimanfaatkan secara efektif dalam dua cara. Salah satunya adalah konversi sinar matahari langsung menjadi listrik menggunakan perangkat yang disebut sel fotovoltaik. Yang lain adalah dengan menggunakan sinar matahari untuk mendapatkan hidrogen dari air. Hidrogen kemudian dapat dimasukkan ke dalam sel bahan bakar untuk menghasilkan listrik. Meskipun pemahaman kita tentang proses ilmiah mengkonversi energi matahari menjadi listrik telah maju, teknologi belum ditingkatkan ke titik di mana kita dapat menghasilkan listrik dalam skala besar dengan biaya yang dapat diterima secara ekonomis. Pada tahun 2050, bagaimanapun, telah diramalkan bahwa energi matahari akan memasok lebih dari 50 persen dari kebutuhan listrik kita.

#
Potensi sumber energi lain adalah fusi nuklir, tetapi karena masalah lingkungan tentang limbah radioaktif dari proses fusi, masa depan industri nuklir di Indonesia tidak pasti. Kimiawan dapat membantu untuk menemukan cara-cara yang lebih baik untuk membuang limbah nuklir. fusi nuklir, proses yang terjadi di matahari dan bintang-bintang lainnya, menghasilkan energi dalam jumlah besar tanpa menghasilkan limbah radioaktif yang berbahaya. Dalam 50 tahun, fusi nuklir kemungkinan akan menjadi sumber energi.

Produksi energi dan pemanfaatan energi terkait erat dengan kualitas lingkungan kita. Kelemahan utama dari pembakaran bahan bakar fosil adalah bahwa mereka mengeluarkan karbon dioksida, yang merupakan gas rumah kaca (yaitu, mempromosikan pemanasan atmosfer bumi), bersama dengan sulfur dioksida dan nitrogen oksida, yang mengakibatkan hujan asam dan kabut asap. (dengan energi matahari memiliki efek merugikan pada lingkungan.) Dengan menggunakan mobil hemat bahan bakar dan catalytic converter yang lebih efektif, kita harus mampu untuk secara drastis mengurangi emisi mobil yang berbahaya dan meningkatkan kualitas udara di tempat dengan lalu lintas berat. Selain itu, mobil listrik, didukung oleh tahan lama, baterai tahan lama, dan mobil hybrid, didukung oleh baterai dan bensin, harus menjadi lebih umum, dan menggunakannya akan membantu untuk meminimalkan polusi udara.

Material dan Teknologi
Penelitian dan pengembangan kimia pada abad kedua puluh telah memberikan kita bahan baru yang telah sangat meningkatkan kualitas hidup kita dan membantu untuk memajukan teknologi dalam berbagai cara. Beberapa contoh adalah polimer (termasuk karet dan nilon), keramik (seperti peralatan masak), kristal cair (seperti yang ada di layar elektronik), perekat (digunakan dalam rumah dan perabot), dan coating (misalnya, cat lateks).

Apa yang akan dijual di toko-toko dalam waktu dekat? Salah satu kemungkinan adalah superkonduktor suhu kamar. Listrik dilewatkan oleh kabel tembaga, bukan konduktor sempurna. Akibatnya, sekitar 20 persen dari energi listrik hilang dalam bentuk panas antara pembangkit listrik dan rumah kita. Ini adalah pemborosan yang luar biasa. Superkonduktor adalah bahan yang tidak memiliki hambatan listrik dan karena itu dapat menghantarkan listrik tanpa kehilangan energi. Meskipun fenomena superkonduktivitas pada suhu yang sangat rendah (lebih dari 400 derajat Fahrenheit di bawah titik beku air) telah dikenal selama lebih dari 90 tahun, sebuah terobosan besar di pertengahan 1980-an menunjukkan bahwa adalah mungkin untuk membuat bahan yang bertindak sebagai superkonduktor pada atau dekat suhu kamar. Kimiawan telah membantu untuk merancang dan mensintesis bahan-bahan baru yang menunjukkan janji dalam pencarian ini. 30 tahun ke depan kita akan melihat superkonduktor suhu tinggi yang diterapkan pada skala besar dalam pencitraan resonansi magnetik (MRI), kereta cepat, dan fusi nuklir.

#
Jika kita harus menyebutkan satu lagi kemajuan teknologi yang telah membentuk kehidupan kita lebih dari yang lain, itu adalah komputer. "Mesin" yang menggerakkan revolusi komputer sedang berlangsung adalah mikroprosesor-chip silikon kecil yang telah mengilhami penemuan yang tak terhitung jumlahnya, seperti komputer laptop dan mesin faks. Kinerja mikroprosesor dinilai dengan kecepatannya melakukan operasi matematika, seperti penambahan. Laju kemajuan adalah seperti yang sejak diperkenalkan, mikroprosesor telah dua kali lipat dalam kecepatan setiap 18 bulan. Kualitas mikroprosesor apapun tergantung pada kemurnian chip silikon dan kemampuan untuk menambahkan jumlah yang diinginkan dari zat lain, dan ahli kimia memainkan peran penting dalam penelitian dan pengembangan chip silikon. Untuk masa depan, para ilmuwan telah mulai mengeksplorasi prospek "komputasi molekul," yaitu, menggantikan silikon dengan molekul. Keuntungannya adalah bahwa molekul tertentu dapat dibuat untuk merespon cahaya, bukan untuk elektron, sehingga kita akan memiliki komputer optik daripada komputer elektronik. Dengan rekayasa genetika yang tepat, para ilmuwan dapat mensintesis molekul seperti menggunakan mikroorganisme bukan pabrik-pabrik besar. komputer optik juga akan memiliki kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar dari komputer elektronik.

#
Pertanian dan Bahan Makanan
Bagaimana penduduk yang meningkat pesat di dunia diberi makan? Di negara-negara miskin, kegiatan pertanian menempati sekitar 80 persen dari angkatan kerja, dan setengah dari anggaran keluarga rata-rata dihabiskan untuk bahan makanan. Ini adalah menguras besar pada sumber daya bangsa. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pertanian adalah kekayaan tanah, serangga dan penyakit yang merusak tanaman, dan gulma yang bersaing untuk nutrisi. Selain irigasi, petani mengandalkan pupuk dan pestisida untuk meningkatkan hasil panen. Sejak tahun 1950-an, pengobatan untuk tanaman menderita infestasi hama kadang-kadang telah diaplikasi sembarangan menggunakan bahan kimia yang kuat. Langkah seperti ini sering memiliki efek merugikan yang serius pada lingkungan. Bahkan penggunaan berlebihan pupuk berbahaya bagi tanah, air, dan udara.

#
Untuk memenuhi tuntutan makanan pada abad pertama abad dua puluh, pendekatan baru dalam pertanian harus dibuat. Ini telah menunjukkan bahwa, melalui bioteknologi, adalah mungkin untuk tumbuhnya tanaman yang lebih besar dan lebih baik. Teknik ini dapat diterapkan untuk banyak produk pertanian yang berbeda, tidak hanya untuk hasil yang lebih baik, tetapi juga untuk frekuensi yang lebih banyak, yaitu, hasil tanaman lebih setiap tahunnya. Sebagai contoh, diketahui bahwa bakteri tertentu menghasilkan molekul protein yang beracun bagi ulat pemakan daun. Menggabungkan gen yang mengkode toksin ke dalam tanaman memungkinkan tanaman untuk melindungi diri mereka sendiri sehingga pestisida tidak diperlukan. Para peneliti juga telah menemukan cara untuk mencegah serangga perusak berkembang biak. Serangga berkomunikasi satu sama lain dengan memancarkan dan bereaksi menggunakan molekul khusus yang disebut feromon. Dengan mengidentifikasi dan sintesis feromon yang digunakan dalam kawin, adalah mungkin untuk mengganggu siklus reproduksi normal hama umum ini; misalnya, dengan menginduksi serangga kawin terlalu cepat atau menipu serangga betina kawin dengan jantan yang disterilkan. Selain itu, ahli kimia dapat menemukan cara-cara untuk meningkatkan produksi pupuk yang kurang bahkan tidak berbahaya bagi lingkungan dan zat-zat yang selektif akan membunuh gulma. (Nopriawan)


Share:

Pengembang

Pengembang

Statistik Pengunjung

Post Populer

ANGGOTA

Ads

Post Terbaru